[Hati Adalah Raja Dalam Diri Manusia]
Hati, bukan hanya organ penting dalam diri manusia.
Hati adalah raja; sebagai pengendali dan cerminan.
Hati itu pengendali.
Kalau kita pikir tenaga kita ga kuat. Tapi hatinya kuat, jadi kuat.
Kalau kita pikir otak kita ga mampu. Tapi hatinya mampu, jadi mampu.
Apapun yang kita lakukan pakai hati, hasilnya pasti akan sampai ke hati.
Ibaratkan raja, sang pengendali. Hati punya peran yang sangat penting dalam mengendalikan setiap insan.
Hati itu cerminan.
Kalau hatinya baik, pasti apapun yang dicerminkan oleh insan tersebut akan baik; sikapnya, tutur katanya, apapun yang dikerjakan pasti akan baik.
Sebaliknya, kalau hatinya buruk maka apapun yang dicerminkan akan buruk.
Maka kamu adalah cerminan hatimu.
"Sepasang mata adalah petunjuk. Sepasang telinga adalah corong. Lisan adalah juru bicara. Kedua tangan adalah sayap. Perut adalah kasih sayang. Limpa adalah senyuman. Paru paru adalah jiwa. Kedua pinggang adalah tipu daya. Dan hati adalah raja. Ketika rajanya bagus, maka rakyatnya pun bagus. Dan jika rajanya rusak, maka rakyatnya pun rusak." - (HR Ibnu Hibban, Abu Syaikh dan Abu Nu'aim)
Hati itu pengendali.
Kalau kita pikir tenaga kita ga kuat. Tapi hatinya kuat, jadi kuat.
Kalau kita pikir otak kita ga mampu. Tapi hatinya mampu, jadi mampu.
Apapun yang kita lakukan pakai hati, hasilnya pasti akan sampai ke hati.
Ibaratkan raja, sang pengendali. Hati punya peran yang sangat penting dalam mengendalikan setiap insan.
Hati itu cerminan.
Kalau hatinya baik, pasti apapun yang dicerminkan oleh insan tersebut akan baik; sikapnya, tutur katanya, apapun yang dikerjakan pasti akan baik.
Sebaliknya, kalau hatinya buruk maka apapun yang dicerminkan akan buruk.
Maka kamu adalah cerminan hatimu.
"Sepasang mata adalah petunjuk. Sepasang telinga adalah corong. Lisan adalah juru bicara. Kedua tangan adalah sayap. Perut adalah kasih sayang. Limpa adalah senyuman. Paru paru adalah jiwa. Kedua pinggang adalah tipu daya. Dan hati adalah raja. Ketika rajanya bagus, maka rakyatnya pun bagus. Dan jika rajanya rusak, maka rakyatnya pun rusak." - (HR Ibnu Hibban, Abu Syaikh dan Abu Nu'aim)
Komentar
Posting Komentar