[Biduk]

Harinya bergelut dengan sakit
Jamnya bertemankan kecewa
Menitnya bergandengkan sunyi
Bahkan detik dengan acuh buang muka padanya

Ia mengeluh dengan hidupnya
Merutuki nasibnya
Merasa Tuhan tak adil padanya
Bahkan sesekali ia menyalahkan takdir yang sudah digariskan untuknya

Ia terlalu nyaman dengan hari ini
Esok tak pernah jadi harapannya
Karena yang ia tahu, semesta tak pernah berada dipihaknya

Padahal yang ia tak tahu, ia istimewa
Dipilih langsung oleh Tuhan untuk menjadi secercah cahaya dalam gelapnya hidup seseorang

Yang ia tak tahu, ia ajaib
Dengan kata katanya, ia mampu mengubah hidup seseorang
Dengan keberadaannya, ia pernah menjadi alasan seseorang bertahan hidup
Dan hanya lewat senyumnya, ia mampu mentransfer kekuatan agar seseorang mampu berdiri sendiri

Ia bukan Sirius, teman
Ibaratkan rasi bintang, ia sekelas Big Dipper; bukan hanya pelita dalam kegelapan tetapi juga pemberi arah untuk mereka yang tersesat.

Dan tanpa ia sadari, hidup yang selalu dikeluh-kesahkannya itu adalah poros dunianya seseorang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Sang Melankolis]

[Ga tau, lagi pen nulis aja pt.3]

[Ubah Insekyur Jadi Bersyukur]