[Ga tau, lagi pen nulis aja pt. 1]
Dia punya kebiasaan yang sekarang jadi kebiasaan saya, berhenti di fly over. Dulu, setiap mau pulang dan melewati fly over, dia pasti berhenti, entah itu siang atau malam, dia selalu berhenti walaupun cuma beberapa menit. Dicagakkannya motor matic sejuta cerita itu lalu turun menepi tanpa membuka helm.
"Kenapa sih? Kurang kerjaan, lagian bahaya juga lho"
Perkataan saya sama sekali tidak di gubris. Dia hanya tersenyum lalu di ulurkannya tangannya perlahan untuk memegang pagar besi pembatas fly over itu, bahaya sekali sebenarnya karena masih jelas terasa getaran ketika truk gandeng lewat. Dengan mata yang masih lurus kedepan, dia bilang,
"Bebas, kamu bisa ngeliati orang-orang tanpa orang itu tau kalo lagi diliatin"
Iya juga, saya pikir. Belum selesai lalu dia menatap saya dan melanjutkan kalimatnya, ini kalimat yang akan selalu saya ingat,
"Kamu tau ga? Jalanan selalu ramai, entah itu motor, mobil, angkot, truk, becak, sepeda sampai yang jalan kaki. Mereka semua terus bergerak, mereka berhenti hanya ketika sampai tujuan dan lampu merah. Dari situ saya sadar, ternyata, ada dan tanpa saya, bumi tetap berputar, dunia terus berkembang, dan orang orang terus berproses. Dan apa kabar dengan saya? Masih mau santai dan membawa mimpi mimpi saya tidur? Saya tidak tahu, entah sudah berapa banyak detik yang terlewatkan karena kelalaian saya. Yang saya tahu pasti, ketika saya tidak bergerak, maka saya akan tertinggal"
Kata-katanya cukup menampar saya, dan satu hal yang saya sadari dan saya suka untuk menyadari itu adalah ternyata dia belajar dari banyak hal. Saya kagum.

Komentar
Posting Komentar