Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

[Ga tau, lagi pen nulis aja pt. 4]

Disudut ruangan tanpa cahaya, seseorang menatap lurus penuh luka. Luka itu bukan diberikan oleh orang lain, luka itu justru datang diundang oleh dirinya sendiri. Dirinya sendiri yang mengurung dirinya, mengikatkan tali pada tangannya dan memasung kakinya. Dirinya sendiri yang menyayat habis habisan jiwa yang sudah tak sanggup lagi berdiri. Dirinya sendiri yang membiarkan luka terus menganga bahkan meneteskan air perasan jeruk nipis agar semakin terasa sakitnya, agar masih terasa baru. Mati adalah keinginan utamanya tapi Tuhan masih membiarkan dia hidup, didalam kehampaan dan kekosongan yang mengisi harinya. Tuhan masih memberikan dia napas dengan udara yang justru menghimpit bukan melapangkan dadanya. Topeng yang digunakannya sudah lusuh, saking lamanya tak pernah dilepas. Dirinya sudah bukan lagi dirinya sejak kejadian dua tahun silam. Kejadian yang berhasil merenggut seluruh dunianya. Kejadian yang menghadirkan rasa bersalah paling dalam dilorong hatinya.  Dia menyiksa dir...